BREAKING NEWS

Pemkot Surabaya Siapkan 76 Rumah Pompa dan 1.700 Satgas untuk Hadapi Musim Hujan



Surabaya - BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya terus melakukan persiapan intensif menjelang datangnya musim hujan dengan memastikan 76 rumah pompa akan beroperasi secara optimal. Selain itu, Pemkot juga telah menyiapkan 1.700 orang satuan tugas (satgas) yang siap siaga untuk menghadapi kemungkinan terjadinya banjir dan genangan di beberapa wilayah kota. Langkah ini diharapkan dapat meminimalkan dampak dari curah hujan yang tinggi, terutama di daerah-daerah rawan banjir.

Syamsul Hariadi, Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya, menyampaikan bahwa upaya persiapan ini sudah dimulai dengan mengoptimalkan rumah pompa dan melakukan normalisasi saluran air. Normalisasi ini dilakukan dengan cara membersihkan dan memperlebar saluran yang tersumbat, sehingga aliran air dapat lebih lancar dan mencegah terjadinya genangan.

“Optimalisasi rumah pompa dan normalisasi saluran ini merupakan langkah awal kami dalam menghadapi musim hujan agar masyarakat merasa aman dari ancaman banjir,” jelas Syamsul Hariadi. Ia menambahkan, seluruh perangkat yang terlibat dalam persiapan ini sudah berada dalam posisi siaga penuh, dan seluruh pompa telah melalui proses pemeriksaan untuk memastikan berfungsi maksimal saat diperlukan.

Peran Satgas dalam Menghadapi Musim Hujan

Selain optimalisasi rumah pompa, keberadaan 1.700 orang satgas di berbagai wilayah Surabaya juga menjadi langkah strategis dalam penanganan cepat apabila terjadi banjir. Para satgas ini memiliki peran penting dalam pemantauan kondisi saluran air, membantu evakuasi warga jika diperlukan, serta memberikan edukasi kepada masyarakat tentang cara-cara pencegahan banjir yang bisa dilakukan di tingkat rumah tangga.

Pemkot Surabaya memastikan bahwa satgas ini akan ditempatkan di titik-titik rawan genangan yang telah teridentifikasi sebelumnya. Mereka akan berpatroli secara bergantian, khususnya di kawasan yang memiliki riwayat banjir seperti wilayah Surabaya Utara dan Surabaya Timur. Selain itu, satgas juga akan bekerja sama dengan perangkat kecamatan dan kelurahan untuk mendata wilayah-wilayah dengan saluran yang berpotensi tersumbat.

Dukungan Teknologi dan Pengawasan Berbasis Digital

Syamsul Hariadi juga mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya memanfaatkan teknologi dalam proses pengawasan, seperti menggunakan sensor otomatis di beberapa titik saluran air. Sensor ini mampu mendeteksi ketinggian air dan mengirimkan data secara real-time ke pusat pengendalian, sehingga apabila terdeteksi adanya peningkatan ketinggian air yang signifikan, tindakan pencegahan dapat segera dilakukan.

"Kami berkomitmen untuk menggunakan teknologi yang dapat membantu pengawasan secara lebih efektif. Dengan demikian, apabila ada saluran air yang mulai meluap, kami dapat merespons dengan cepat," tambahnya.

Sosialisasi kepada Masyarakat

Selain itu, Pemkot Surabaya melalui DSDABM juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut berperan dalam menjaga kebersihan saluran air di sekitar tempat tinggal mereka. Masyarakat diminta untuk tidak membuang sampah sembarangan, terutama di selokan dan saluran air yang kerap kali menjadi penyebab utama terjadinya penyumbatan dan banjir.

“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat agar lebih peduli dengan kebersihan lingkungan. Jangan buang sampah ke saluran air karena itu bisa menyebabkan banjir. Kerja sama dari semua pihak sangat diperlukan,” ujar Syamsul.

Sebagai langkah preventif, Pemkot Surabaya juga mengadakan program kerja bakti secara berkala di kawasan padat penduduk, di mana masyarakat bersama petugas akan membersihkan saluran air. Program ini bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan meminimalkan potensi banjir.

Antisipasi Penurunan Curah Hujan Ekstrem

Menghadapi perubahan iklim yang semakin tidak menentu, Pemkot Surabaya juga mempersiapkan strategi tambahan apabila curah hujan mencapai angka ekstrem. Menurut Syamsul, Pemkot telah bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau kondisi cuaca secara rutin. Informasi dari BMKG akan digunakan sebagai acuan dalam memutuskan langkah-langkah yang perlu diambil di lapangan, termasuk pengaturan volume air di rumah pompa.

"Dengan data dari BMKG, kami bisa mengetahui perkiraan curah hujan dan melakukan persiapan yang lebih matang. Jika ada prediksi hujan lebat, satgas dan rumah pompa akan disiagakan penuh agar penanganan lebih optimal," pungkasnya.

Harapan Pemkot dan Partisipasi Warga

Dengan segala upaya ini, Pemkot Surabaya berharap dapat mencegah dan meminimalkan dampak banjir pada musim hujan kali ini. Pemkot juga meminta agar seluruh warga Surabaya turut serta dalam menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan dan ikut dalam kegiatan kerja bakti membersihkan saluran air.

“Banjir adalah musuh bersama. Dengan partisipasi semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat, kami yakin bisa mengatasi musim hujan ini dengan baik. Kami juga akan terus melakukan pengawasan dan memastikan semua infrastruktur penanggulangan banjir berjalan dengan baik,” tutup Syamsul Hariadi.

Pemkot Surabaya berharap langkah-langkah ini dapat membawa hasil positif dalam melindungi masyarakat dari potensi banjir, menjaga kenyamanan dan keselamatan lingkungan, serta mendorong warga untuk selalu peduli terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.(Aa-Jatim).




 
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment

       KLIK DISINI