BREAKING NEWS

Siaga..!! Erupsi Merapi..22 Guguran Lava dan Awan Panas Meluncur ke Barat Daya

Jateng,
Gunung Merapi, salah satu gunung berapi paling aktif di Indonesia, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik yang signifikan. 

Dalam periode pengamatan yang berlangsung pada Senin, 21 Oktober 2024, dari pukul 00:00 hingga 24:00 WIB, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan terjadi 22 kali guguran lava dan dua kali awan panas guguran (APG). 

Semua aktivitas ini meluncur ke arah barat daya, tepatnya menuju Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimal mencapai 1.800 meter.

Erupsi ini disertai dua kali guguran awan panas yang mencapai jarak maksimum 1.500 meter. 

Aktivitas vulkanik ini tetap dalam batas potensi bahaya yang telah diprediksi sebelumnya oleh BPPTKG, dengan ancaman utama berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, hingga Bebeng.

Cuaca dan Kondisi Gunung Merapi


Meski cuaca di sekitar Gunung Merapi bervariasi antara cerah, berawan, dan mendung, dengan hujan sesekali turun, kondisi gunung tetap terlihat jelas tanpa terhalang kabut tebal. 

Angin yang berhembus perlahan menuju arah barat dan timur juga mempengaruhi sebaran material vulkanik. 

Suhu udara di sekitar kawasan berkisar antara 17,7 hingga 24°C dengan kelembapan udara yang tinggi, mencapai 99%. Curah hujan tercatat sebesar 80 mm per hari.

Asap kawah Merapi terpantau berwarna putih dengan intensitas tebal dan ketinggian mencapai 250 meter di atas puncak kawah. 

Kegempaan berupa awan panas guguran, guguran lava, serta gempa tektonik jauh turut dilaporkan selama periode pengamatan tersebut.

Tingkat Aktivitas Masih Siaga

Sejak 5 November 2020, tingkat aktivitas Gunung Merapi berada di Level 3 atau SIAGA. Status ini menunjukkan bahwa erupsi dengan potensi ancaman bahaya masih mungkin terjadi sewaktu-waktu. 

Berdasarkan pantauan terbaru, suplai magma di dalam tubuh Gunung Merapi masih berlangsung, yang berpotensi memicu lebih banyak awan panas dan guguran lava.

Rekomendasi BPPTKG

BPPTKG memberikan rekomendasi kepada masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di daerah potensi bahaya, terutama di sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Boyong, Bedog, Krasak, dan Bebeng dalam radius 5 hingga 7 kilometer dari puncak. 

Di sektor tenggara, potensi bahaya meliputi Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer.

Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bahaya lahar terutama saat hujan, serta gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi yang dapat berdampak pada lingkungan sekitarnya. Apabila terjadi peningkatan aktivitas yang signifikan, BPPTKG akan segera melakukan peninjauan ulang terhadap status aktivitas Gunung Merapi.

Keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas utama, dan informasi lebih lanjut akan terus disampaikan oleh pihak berwenang jika terjadi perubahan yang signifikan pada aktivitas gunung.
 
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment

       KLIK DISINI