Depan RS Sultan Agung Semarang Langganan Banjir, Solusi Belum Juga Ditemukan
Smallest Font
Largest Font
Semarang – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Area depan Rumah Sakit Sultan Agung, Semarang, terus menjadi sorotan karena kerap dilanda banjir setiap kali hujan deras mengguyur. Hingga saat ini, persoalan tersebut belum menemukan solusi yang efektif, meskipun keluhan dari masyarakat terus berdatangan.
Kondisi Saat Hujan
Hujan deras yang mengguyur Semarang selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat jalan di depan RS Sultan Agung tergenang. Genangan air kerap kali mencapai ketinggian 30 hingga 50 cm, membuat akses kendaraan, terutama ambulans, terhambat.
"Setiap kali hujan deras, area depan rumah sakit ini berubah seperti kolam. Kami kesulitan masuk atau keluar, apalagi untuk pasien darurat," ujar Wahyu, seorang pengemudi ambulans.
Penyebab Utama
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab banjir antara lain sistem drainase yang buruk dan lokasi jalan yang lebih rendah dibandingkan area sekitarnya. Selain itu, aliran air dari kawasan sekitar yang langsung menuju titik tersebut memperparah genangan.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang mengakui bahwa masalah drainase di wilayah ini masih menjadi tantangan. "Kita sudah identifikasi bahwa saluran air perlu pelebaran dan pengerukan, tapi keterbatasan anggaran menjadi kendala utama," kata seorang pejabat PU yang enggan disebutkan namanya.
Dampak bagi Warga dan RS
Banjir di area ini tidak hanya mengganggu aktivitas lalu lintas, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan bagi warga dan pasien rumah sakit. Air yang menggenang kerap membawa limbah dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kami berharap pemerintah segera mencari solusi, karena ini tidak hanya masalah jalan tergenang, tetapi juga menyangkut kesehatan masyarakat," ujar Tri, seorang warga yang tinggal di sekitar RS Sultan Agung.
Harapan Solusi Cepat
Masyarakat sekitar dan pihak rumah sakit mendesak pemerintah Kota Semarang untuk segera mengambil tindakan konkret. Solusi seperti normalisasi saluran drainase, pembangunan kolam retensi, atau peningkatan jalan dianggap mendesak untuk mengatasi masalah ini.
Hingga kini, warga hanya bisa berharap agar langkah cepat diambil sebelum musim penghujan membawa dampak yang lebih buruk. (Aim-Jateng).
Area depan Rumah Sakit Sultan Agung, Semarang, terus menjadi sorotan karena kerap dilanda banjir setiap kali hujan deras mengguyur. Hingga saat ini, persoalan tersebut belum menemukan solusi yang efektif, meskipun keluhan dari masyarakat terus berdatangan.
Kondisi Saat Hujan
Hujan deras yang mengguyur Semarang selama beberapa jam sudah cukup untuk membuat jalan di depan RS Sultan Agung tergenang. Genangan air kerap kali mencapai ketinggian 30 hingga 50 cm, membuat akses kendaraan, terutama ambulans, terhambat.
"Setiap kali hujan deras, area depan rumah sakit ini berubah seperti kolam. Kami kesulitan masuk atau keluar, apalagi untuk pasien darurat," ujar Wahyu, seorang pengemudi ambulans.
Penyebab Utama
Beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab banjir antara lain sistem drainase yang buruk dan lokasi jalan yang lebih rendah dibandingkan area sekitarnya. Selain itu, aliran air dari kawasan sekitar yang langsung menuju titik tersebut memperparah genangan.
Pihak Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Semarang mengakui bahwa masalah drainase di wilayah ini masih menjadi tantangan. "Kita sudah identifikasi bahwa saluran air perlu pelebaran dan pengerukan, tapi keterbatasan anggaran menjadi kendala utama," kata seorang pejabat PU yang enggan disebutkan namanya.
Dampak bagi Warga dan RS
Banjir di area ini tidak hanya mengganggu aktivitas lalu lintas, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan bagi warga dan pasien rumah sakit. Air yang menggenang kerap membawa limbah dan menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk.
"Kami berharap pemerintah segera mencari solusi, karena ini tidak hanya masalah jalan tergenang, tetapi juga menyangkut kesehatan masyarakat," ujar Tri, seorang warga yang tinggal di sekitar RS Sultan Agung.
Harapan Solusi Cepat
Masyarakat sekitar dan pihak rumah sakit mendesak pemerintah Kota Semarang untuk segera mengambil tindakan konkret. Solusi seperti normalisasi saluran drainase, pembangunan kolam retensi, atau peningkatan jalan dianggap mendesak untuk mengatasi masalah ini.
Hingga kini, warga hanya bisa berharap agar langkah cepat diambil sebelum musim penghujan membawa dampak yang lebih buruk. (Aim-Jateng).
Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.