Sinau Bareng Makna Al-Mudatsir di Pondok Aki-Aki: Silaturahmi dari Pontianak yang Membawa Keberkahan"
Smallest Font
Largest Font
Gresik - BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Pada Sabtu pagi yang penuh berkah, Pondok Aki-Aki kedatangan tamu dari Pontianak, Kalimantan Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi antar umat dalam rangka ukhuwah fillah, memperkokoh ikatan persaudaraan di jalan Allah.
Agenda pagi itu dimulai dengan kegiatan ngaji dan tadarus Al-Qur'an. Suasana semakin khusyuk dan penuh ketenangan saat para santri mencapai bacaan pada Surah Al-Mudatsir, surah yang memiliki pesan mendalam bagi umat Islam. Surah ini merupakan panggilan awal kepada Rasulullah untuk bangkit dan mulai berdakwah, meskipun menghadapi tantangan dan rintangan yang besar. Makna tersurat dalam surah ini adalah perintah Allah untuk menjaga kesucian, baik lahir maupun batin, dan untuk berdakwah dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih
Pada Sabtu pagi yang penuh berkah, Pondok Aki-Aki kedatangan tamu dari Pontianak, Kalimantan Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat jalinan silaturahmi antar umat dalam rangka ukhuwah fillah, memperkokoh ikatan persaudaraan di jalan Allah.
Agenda pagi itu dimulai dengan kegiatan ngaji dan tadarus Al-Qur'an. Suasana semakin khusyuk dan penuh ketenangan saat para santri mencapai bacaan pada Surah Al-Mudatsir, surah yang memiliki pesan mendalam bagi umat Islam. Surah ini merupakan panggilan awal kepada Rasulullah untuk bangkit dan mulai berdakwah, meskipun menghadapi tantangan dan rintangan yang besar. Makna tersurat dalam surah ini adalah perintah Allah untuk menjaga kesucian, baik lahir maupun batin, dan untuk berdakwah dengan penuh keikhlasan tanpa pamrih
Lebih dari itu, Al-Mudatsir mengandung makna tersirat yang mengingatkan pentingnya keberanian dan kesiapan meninggalkan zona nyaman untuk menjalankan tugas-tugas kebaikan. Bagi para santri dan jamaah, pesan ini seolah menjadi dorongan untuk lebih siap menghadapi setiap ujian hidup dan tetap teguh dalam menyebarkan kebaikan serta menjaga ketulusan hati.
Kehadiran tamu dari luar pulau menambah semangat para santri dan jamaah yang hadir. Mereka berbagi pengalaman dan mempererat tali ukhuwah yang membawa ketenangan dan keakraban. Harapan bahwa ukhuwah fillah yang semakin kuat ini akan menjadi sarana keberkahan, memupuk kedamaian, dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman umat.
Kehadiran tamu dari luar pulau menambah semangat para santri dan jamaah yang hadir. Mereka berbagi pengalaman dan mempererat tali ukhuwah yang membawa ketenangan dan keakraban. Harapan bahwa ukhuwah fillah yang semakin kuat ini akan menjadi sarana keberkahan, memupuk kedamaian, dan menjaga kerukunan di tengah keberagaman umat.
Dengan mengingatkan akan peringatan dalam surah ini tentang Hari Pembalasan, pertemuan ini seolah mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga diri, memperbaiki hati, dan berusaha menjadi lebih baik. Semoga jalinan ukhuwah yang terjalin hari ini membawa manfaat bagi seluruh jamaah dan menjadi berkah dalam perjalanan mereka di jalan kebaikan. (Aa-Jatim).
Tonton Siaran Video disini:
https://www.facebook.com/share/r/1ApARDgZ2U/
Tonton Siaran Video disini:
https://www.facebook.com/share/r/1ApARDgZ2U/
Surah Al-Mudatsir merupakan surah ke-74 dalam Al-Qur’an yang termasuk dalam kategori surah Makkiyah, diturunkan pada masa awal kenabian. Surah ini memiliki kandungan yang sangat mendalam dan relevan bagi umat Islam. Berikut adalah ulasan mengenai makna tersurat (yang tampak jelas) dan tersirat (makna yang lebih dalam) dari surah ini:
1. Makna Tersurat
Panggilan kepada Rasulullah untuk Berdakwah
Ayat pertama hingga ketiga memanggil Nabi Muhammad untuk bangkit dan mulai berdakwah. Allah menyebutnya sebagai “orang yang berselimut” (al-mudatsir) untuk menunjukkan kondisi beliau yang awalnya ragu dan berusaha merenungkan misi yang besar ini.
Perintah Menjaga Kesucian
Dalam ayat keempat, Allah memerintahkan untuk menjaga kebersihan diri dan pakaian. Ini melambangkan bahwa untuk menyampaikan risalah suci, seorang nabi dan umatnya harus menjaga kesucian lahir dan batin.
Larangan Bersandar pada Orang Kafir
Ayat-ayat berikutnya memperingatkan Nabi agar tidak terpengaruh atau bergantung kepada mereka yang tidak beriman. Beliau diminta tetap kuat meskipun banyak orang menentangnya.
Peringatan akan Hari Pembalasan
Surah ini juga berisi peringatan tentang Hari Kiamat, dengan gambaran yang mengingatkan umat manusia bahwa hari itu pasti tiba, dan Allah akan memberikan balasan sesuai amal manusia.
2. Makna Tersirat
Kesiapan dan Keteguhan dalam Menjalankan Tugas
Kata Al-Mudatsir, yang berarti “yang berselimut,” memiliki makna bahwa seseorang yang menerima tugas besar, seperti Nabi Muhammad, perlu meninggalkan zona nyamannya. Surah ini mengajarkan bahwa untuk membawa perubahan besar, seseorang harus siap mengorbankan kenyamanan pribadi dan siap menanggung berbagai tantangan.
Kepentingan Kebersihan Batin dalam Dakwah
Ayat yang menekankan pada menjaga kesucian dapat juga bermakna menjaga hati dari sifat-sifat buruk seperti kesombongan, iri hati, atau ketamakan. Penyucian batin sangat penting dalam berdakwah agar pesan yang disampaikan murni dan dapat diterima oleh hati yang ikhlas.
Komitmen pada Tugas Ilahi Tanpa Pamrih
Surah ini mengajarkan bahwa tugas dakwah adalah murni untuk Allah. Tidak ada kepentingan duniawi atau mencari pujian dari manusia. Ini merupakan panggilan bagi umat Islam untuk menyebarkan kebaikan dengan niat tulus tanpa mengharapkan imbalan duniawi.
Peringatan Bagi yang Menolak Kebenaran
Surah ini menampilkan kisah dan peringatan bagi orang-orang yang menolak dakwah Rasulullah. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa hidayah dan keimanan adalah karunia Allah, dan bahwa mereka yang sombong atau keras kepala dalam menolak kebenaran akan mendapatkan balasan di akhirat.
3. Relevansi dalam Kehidupan
Surah Al-Mudatsir mengajarkan umat Muslim untuk tidak merasa ragu atau takut ketika menjalankan kebaikan atau menyuarakan kebenaran, meskipun dalam menghadapi tantangan besar.
Pentingnya persiapan mental dan spiritual, menjaga kebersihan hati, serta keberanian untuk bangkit adalah nilai-nilai yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Ayat-ayat ini juga mengingatkan kita akan adanya konsekuensi dari setiap perbuatan, mendorong kita untuk memperbaiki diri dan senantiasa mengingat Allah dalam setiap langkah.
Kesimpulan
Surah Al-Mudatsir adalah ajakan kepada umat Muslim untuk bangkit, membersihkan diri, dan menjalankan amanah tanpa pamrih, dengan penuh keikhlasan dan keteguhan. Pesan utama surah ini adalah komitmen dalam menyebarkan kebenaran dan ketulusan dalam menjalankan ibadah sebagai bagian dari persiapan untuk menghadapi Hari Pembalasan. (Aa-Jatim).
Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.