BREAKING NEWS

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.100 Meter, Status Siaga Level III


Yogyakarta, BUSERMEDIAINVEDTIGASI.ID- Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), kembali menunjukkan peningkatan aktivitas vulkaniknya. Pada Selasa (17/9/2024) sore, tepat pukul 14.57 WIB, terjadi awan panas guguran yang meluncur sejauh 1.100 meter ke arah barat daya, yaitu menuju Kali Bebeng. 
Informasi ini disampaikan oleh Agus Budi Santoso, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) dalam laporan resminya pada hari yang sama.

Amplitudo dan Jarak Luncur

Menurut data BPPTKG, awan panas guguran ini tercatat dengan amplitudo maksimum 49 mm, yang menunjukkan adanya pergerakan material vulkanik di dalam tubuh Gunung Merapi. 
Amplitudo adalah salah satu indikator penting yang digunakan oleh para ahli untuk mengukur seberapa besar aktivitas yang terjadi di dalam gunung api. Semakin besar amplitudo, semakin besar pula energi yang dikeluarkan oleh gunung tersebut.

Jarak luncur awan panas kali ini mencapai 1.100 meter atau sekitar 1,1 kilometer, yang menunjukkan potensi bahaya yang tidak boleh diabaikan. Meskipun jaraknya masih berada dalam batas yang aman bagi penduduk yang tinggal jauh dari area tersebut, awan panas ini tetap perlu diwaspadai, terutama oleh masyarakat yang berada di sekitar jalur luncur, seperti daerah Kali Bebeng.

Visual Gunung Merapi Berkabut
Agus Budi Santoso juga melaporkan bahwa pada saat awan panas guguran terjadi, visual Gunung Merapi tampak berkabut. 
Hal ini menyulitkan pengamatan langsung dari kejauhan. 
Arah angin yang bertiup ke barat turut memengaruhi penyebaran material abu vulkanik di sekitar wilayah tersebut. Meskipun kondisi visual tidak mendukung, BPPTKG tetap mengandalkan alat pemantauan canggih untuk mengukur pergerakan gunung dan memastikan keamanan masyarakat di sekitarnya.

Status Gunung Merapi Masih Siaga Level III

Saat ini, status aktivitas Gunung Merapi masih ditetapkan pada Siaga atau Level III. Status ini menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik Merapi berada pada level yang signifikan dan berpotensi meningkat. Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda yang menunjukkan adanya letusan besar yang mengancam keselamatan luas masyarakat.

Dalam status Siaga ini, BPPTKG mengingatkan adanya potensi bahaya berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya. 
Daerah yang berpotensi terdampak meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer dan Sungai Bedog, Krasak, serta Bebeng hingga sejauh maksimal 7 kilometer. 
Selain itu, pada sektor tenggara, potensi bahaya juga mengancam wilayah Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer.

Ancaman Material Vulkanik

Selain bahaya guguran lava dan awan panas, BPPTKG juga memperingatkan potensi lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif. 
Material vulkanik ini bisa menjangkau radius 3 kilometer dari puncak Gunung Merapi. Masyarakat yang berada di radius tersebut diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apa pun yang bisa menempatkan mereka dalam bahaya.

BPPTKG juga menegaskan bahwa masyarakat harus waspada terhadap ancaman lahar dan awan panas guguran, terutama ketika hujan turun di sekitar Gunung Merapi. Hujan bisa memicu aliran lahar dingin yang sangat berbahaya karena membawa material vulkanik dan bisa meluncur dengan cepat mengikuti aliran sungai.

Imbauan untuk Masyarakat

Masyarakat di sekitar Gunung Merapi diimbau untuk tidak memasuki daerah potensi bahaya. Mereka juga diminta untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik yang bisa menyebar saat terjadi erupsi. Abu vulkanik ini, meskipun tidak terlihat berbahaya, dapat menyebabkan gangguan pernapasan, iritasi mata, dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

BPPTKG terus melakukan pemantauan terhadap aktivitas Gunung Merapi dan akan memberikan informasi terkini jika ada perubahan signifikan. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari pihak berwenang, dan selalu memperbarui informasi dari sumber resmi.

Aktivitas Gunung Merapi pada Selasa (17/9/2024) menunjukkan peningkatan dengan terjadinya awan panas guguran sejauh 1.100 meter. 
Meski status Siaga Level III masih berlaku, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bahaya yang ada, terutama di sektor selatan-barat daya dan tenggara. 
Tetap patuhi imbauan BPPTKG dan jangan melakukan aktivitas di zona berbahaya untuk memastikan keselamatan bersama.

 
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment