BREAKING NEWS

Meski Hujan Mulai Turun, 72 Desa di Pati Masih Kesulitan Air Bersih



Pati - 
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-
Sejumlah wilayah di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, telah memasuki musim hujan. Namun, ironisnya, 72 desa di kabupaten tersebut masih mengalami krisis air bersih yang berkepanjangan. Salah satu desa yang terdampak cukup parah adalah Desa Klayusiwalan di Kecamatan Batangan, di mana warga harus berjuang mendapatkan air untuk kebutuhan sehari-hari.(Aim)

Di desa ini, setiap kali ada bantuan air bersih yang disalurkan, warga langsung berbondong-bondong menyerbu lokasi penampungan air yang telah disiapkan oleh pemerintah desa setempat. Tak jarang, antrean panjang terbentuk, menunjukkan betapa mendesaknya kebutuhan air bersih di desa tersebut. Bahkan, satu tangki air dengan kapasitas 6.000 liter hanya bisa bertahan kurang dari satu jam sebelum habis diperebutkan oleh warga yang membutuhkan.

Kondisi ini menambah beban hidup masyarakat, yang meskipun telah memasuki musim hujan, tetap harus bergantung pada bantuan pemerintah dan organisasi sosial untuk mendapatkan akses air bersih. Warga berharap agar segera ada solusi jangka panjang, seperti pembangunan infrastruktur air bersih atau optimalisasi sumber air lokal, untuk mengatasi permasalahan ini.

Salah seorang warga Desa Klayusiwalan mengungkapkan rasa putus asanya. "Kami sudah menunggu musim hujan datang, tapi tetap saja sulit dapat air. Setiap kali ada bantuan, kami harus buru-buru ambil, kalau tidak, ya tidak kebagian," ujar warga tersebut.

Pemerintah Kabupaten Pati menyadari masalah ini dan berupaya untuk memberikan bantuan berupa distribusi air bersih secara berkala. Namun, dengan banyaknya desa yang terdampak, distribusi air bersih tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan seluruh warga secara merata.

Di beberapa desa lainnya, upaya mandiri juga mulai dilakukan warga dengan mengumpulkan air hujan yang mereka tampung di bak penampungan seadanya. Namun, cara ini juga tidak bisa diandalkan sepenuhnya, terutama jika curah hujan masih rendah atau tidak merata di semua wilayah.

Kondisi Krisis Air Bersih yang Berulang

Krisis air bersih ini bukan pertama kali terjadi di Kabupaten Pati. Setiap tahunnya, saat memasuki musim kemarau, sejumlah desa di wilayah ini selalu menjadi langganan kekeringan. Meskipun musim hujan sudah mulai turun, kenyataannya, pasokan air tanah belum kembali normal. Hal ini mengindikasikan bahwa permasalahan air bersih di Pati bukan sekadar akibat musim kemarau, tetapi lebih kepada minimnya infrastruktur penunjang, seperti sumur bor yang memadai dan jaringan distribusi air bersih yang efektif.

Dengan adanya fenomena ini, pemerintah setempat diharapkan bisa memberikan perhatian lebih dan segera mengupayakan solusi jangka panjang. Selain bantuan air bersih yang bersifat sementara, pembangunan infrastruktur yang mendukung ketersediaan air bersih secara berkelanjutan harus menjadi prioritas utama untuk menghindari terulangnya krisis yang sama di masa mendatang.

Masyarakat berharap, pemerintah dapat segera menindaklanjuti dengan kebijakan yang konkret untuk memastikan bahwa kebutuhan dasar akan air bersih dapat terpenuhi, baik di musim kemarau maupun di musim hujan. Reporter media (Aim)







 
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment

       KLIK DISINI