BREAKING NEWS

Heboh di Medsos.!! Di kala Gus Miftah Ucapkan Kata "Goblok" ke Penjual Es Teh Saat Pengajian di Magelang


Magelang, Jawa Tengah – 
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-
Gus Miftah, seorang ulama kondang yang dikenal karena gaya ceramahnya yang santai dan lugas, menjadi perbincangan hangat di media sosial setelah sebuah video pengajian yang digelarnya di Magelang viral. 

Dalam video tersebut, Gus Miftah terlihat mengucapkan kata “goblok” yang ditujukan kepada seorang penjual es teh, memicu reaksi beragam dari masyarakat.

Kejadian itu berlangsung saat pengajian yang dihadiri ratusan jamaah. 
Gus Miftah, dalam ceramahnya, mengangkat topik tentang pentingnya keikhlasan dalam bekerja dan tidak mengeluh terhadap rezeki yang telah ditentukan. 

Ia kemudian memberi contoh dengan menyebut seorang penjual es teh yang merasa pendapatannya kecil. Dalam konteks tersebut, Gus Miftah menyebutkan kata “goblok” sebagai bagian dari gaya penyampaian yang dikenal khas dan tegas.

Kalau jual es teh dapatnya segitu ya disyukuri, jangan ngeluh. Kalau masih ngeluh, ya goblok namanya!” ucap Gus Miftah di tengah ceramah, seperti yang terekam dalam video yang kini tersebar luas di media sosial.

Reaksi Netizen
Pernyataan tersebut menuai beragam tanggapan dari netizen. Sebagian mendukung Gus Miftah dan menilai ucapan itu adalah bentuk teguran keras tetapi memiliki makna mendalam. 

Mereka berpendapat bahwa ulama tersebut hanya ingin mengajarkan pentingnya bersyukur dan menerima keadaan dengan lapang dada.

Namun, tidak sedikit pula yang mengkritik cara penyampaian Gus Miftah yang dianggap tidak pantas, terutama karena dilakukan di tengah pengajian yang seharusnya menjadi ajang dakwah dengan kata-kata santun.

Saya paham maksudnya, tapi rasanya kata-kata seperti itu kurang pas diucapkan di depan jamaah,” tulis seorang netizen di kolom komentar.

Klarifikasi dari Gus Miftah
Menanggapi kehebohan tersebut, Gus Miftah melalui akun media sosialnya memberikan klarifikasi. 
Ia menjelaskan bahwa ucapannya tidak bertujuan untuk merendahkan profesi penjual es teh atau siapa pun. 

Menurutnya, kata tersebut digunakan untuk memberikan penekanan agar jamaah lebih mudah mengingat pesan yang disampaikan.

Dalam dakwah, saya selalu menggunakan pendekatan yang sesuai dengan karakter jamaah. Kadang-kadang harus keras, kadang lembut, semua tergantung kebutuhan. 
Kata itu bukan untuk menghina, tapi untuk menyadarkan,” tulis Gus Miftah.

Respons dari Penjual Es Teh
Menariknya, dalam pengajian tersebut, ternyata ada seorang penjual es teh yang hadir sebagai jamaah. 

Penjual tersebut, yang identitasnya dirahasiakan, memberikan tanggapan yang cukup santai. Ia mengaku tidak merasa tersinggung dan justru memahami maksud dari ceramah tersebut.

Buat saya, apa yang disampaikan Gus Miftah itu benar. Saya jadi lebih sadar untuk lebih bersyukur dan tidak gampang mengeluh,” katanya.

Pelajaran yang Bisa Diambil
Kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menjaga komunikasi dalam berdakwah, terutama di era media sosial di mana setiap ucapan mudah menjadi konsumsi publik. 

Di sisi lain, peristiwa ini juga menggarisbawahi perlunya pendengar untuk melihat konteks lebih dalam sebelum bereaksi terhadap sebuah pernyataan.

Meski menuai kontroversi, Gus Miftah tetap mendapat dukungan dari banyak kalangan yang menghormati kiprahnya dalam berdakwah dan menginspirasi masyarakat melalui pesan-pesan religiusnya.

Tonton Videonya 

Sumber Berita : BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment

       KLIK DISINI