BREAKING NEWS

Mencari Jalan Tengah: Kontroversi Nasab Habaib dan Pentingnya Kedewasaan Berpikir Untuk Umat Islam.


Jakarta-
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-
Polemik mengenai nasab Habaib kembali menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat, bahkan hingga ke internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). 

Isu ini mengemuka setelah salah satu Ketua PBNU, Fahrur Rozi, menyampaikan pandangannya mengenai kontroversi ini, termasuk implikasinya bagi umat Islam di Indonesia. 

Fahrur Rozi menegaskan pentingnya menjaga diskusi seputar nasab Habaib dalam ranah intelektual tanpa memperpanjang konflik ke ruang publik yang dapat memicu kegaduhan sosial.

Dalam pandangannya, meskipun terdapat perbedaan pendapat di kalangan umat Islam terkait keabsahan garis keturunan Habaib yang diklaim bersambung hingga Rasulullah SAW, perbedaan ini hendaknya dikelola dengan bijaksana. 

Tidak mungkin memaksa sebagian masyarakat yang percaya terhadap persambungan nasab Habaib kepada Rasulullah SAW untuk mengikuti pendapat bahwa nasab tersebut telah terputus. Begitu pula sebaliknya,” tegasnya.

Ancaman Pelebaran Isu ke Ranah Sensitif

Namun, Fahrur Rozi mengkhawatirkan pelebaran isu ini, terutama narasi yang mengaitkan gen keturunan Habaib dengan gen Yahudi, sebagaimana yang disebutkan dalam beberapa penelitian. Ia menilai bahwa narasi seperti ini sangat berbahaya jika sampai disalahpahami oleh masyarakat awam.

Bahaya sekali jika kemudian masyarakat menuding semua Habaib sebagai Yahudi tulen, apalagi menghubungkannya dengan Israel yang saat ini dianggap musuh Islam. 

Ini bukan hanya mencederai hubungan sosial, tetapi juga melanggar prinsip ajaran Islam,” jelasnya. 

Ia mengingatkan bahwa dalam kitab Sullamut Taufiq, seorang Muslim tidak boleh memaki atau menuduh sesama Muslim dengan kata-kata seperti ‘Yahudi’ atau istilah lain yang merendahkan. Tuduhan semacam itu, katanya, bisa menjadikan seseorang terjerumus ke dalam murtad qouli atau murtad secara ucapan.

Menjaga Harmoni Sosial

Fahrur Rozi juga mengingatkan pentingnya menjaga kedewasaan berpikir di tengah masyarakat agar isu ini tidak berujung pada penolakan menyeluruh terhadap semua Habaib. Menurutnya, masih banyak Habaib yang alim, saleh, dan memberikan teladan yang baik kepada umat. 

Hanya oknum-oknum tertentu yang perlu dihindari, itupun dengan cara-cara yang tetap menjunjung etika Islam.

Jangan sampai konflik ini membuat umat kehilangan arah dan membuang nilai-nilai akhlak yang menjadi ciri Islam. 
Kita harus tetap bijak menilai individu berdasarkan perilakunya, bukan statusnya sebagai Habaib atau bukan,” ujarnya.

Sebaliknya, ia juga menyerukan agar para Habaib yang menjadi oknum penghancur persatuan menghentikan provokasi dan sikap yang merendahkan ulama dan masyarakat Muslim pribumi.

Ia menilai bahwa sikap seperti ini hanya akan memperkeruh suasana dan memperdalam jurang perpecahan.

Kebutuhan untuk Berdamai dan Membangun Kedewasaan

Pihak PBNU berharap semua pihak yang terlibat dalam kontroversi ini dapat menahan diri, mencari titik temu, dan mengedepankan ishlah (perdamaian). 

Selama kedua belah pihak tidak mau saling mengalah dan terus bersikap egois, konflik ini tidak akan selesai. Bahkan, potensi terjadinya kekerasan yang mengganggu harmoni kehidupan sosial semakin besar,” tambah Fahrur Rozi.

Ia menegaskan bahwa perdamaian adalah kunci untuk menjaga persatuan umat dan bangsa. PBNU, sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, berkomitmen untuk mendorong dialog yang konstruktif dalam menyelesaikan masalah ini. Ia juga meminta semua elemen masyarakat untuk bersikap dewasa, tidak mudah terprovokasi, dan tetap menghormati perbedaan.

Harapan untuk Masa Depan

Sebagai penutup, Fahrur Rozi berharap agar umat Islam Indonesia dapat menjadikan polemik ini sebagai pelajaran untuk lebih matang dalam menyikapi isu-isu sensitif. “Mari kita fokus pada nilai-nilai Islam yang menebarkan kasih sayang, bukan permusuhan. Umat Islam seharusnya menjadi contoh dalam menjaga persatuan, bukan terpecah belah karena perbedaan yang seharusnya bisa dikelola,” pungkasnya.

Pernyataan ini sekaligus menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa Islam selalu menganjurkan perdamaian dan keadilan sebagai jalan utama dalam menyelesaikan perselisihan.


 
Channel Official 
Channel busermediainvestigasi.id 
Untuk 
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
Post a Comment

       KLIK DISINI