Penjelasan Huruf Ba’ pada Lafadz البسم الله
Smallest Font
Largest Font
Huruf Ba’ pada lafadz البسم الله menunjukkan eksistensi alam wahdah yang menggambarkan sifat sejati Muhammad. Ketika Muhammad masih tersimpan dalam Dzat Allah, dia disebut sebagai sifat yang masih tersembunyi dalam Dzat Allah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa hakikat Muhammadiyah adalah eksistensi Muhammad yang masih tersimpan dalam kehidupan Allah.
Badan Muhammad masih tersembunyi dalam wujud Allah, sehingga mereka yang mengaku Muhammadiyah namun tidak memahami hakikat Muhammad, berarti mereka tidak mengerti arti sebenarnya dari lafadz البسم الله. Jika tidak memahami hakikat Muhammad, maka Muhammadiyah yang mereka anut adalah palsu dan bukan Muhammadiyah yang hakiki.
Hakikat Muhammad adalah ketika dia masih ghaib, artinya kehidupan Muhammad masih tersembunyi dalam kehidupan Allah. Badan Muhammad masih tersimpan dalam Dzat Allah, disebut juga sebagai badan Muhammad yang masih tersembunyi dalam Nur Muhammad, Nur Muhammad masih tersembunyi dalam Nurullah, dan Nurullah masih tersembunyi dalam Dzat Allah. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sifat Muhammad masih tersembunyi dalam Dzat Allah.
Muhammadiyah sejati adalah hakikat Nurullah dan hakikat Nur Muhammad, serta hakikat kenyataan Allah yang menyatu dengan seluruh alam semesta. Alif pada lafadz البسم الله menunjukkan kehidupan seluruh alam semesta, sedangkan Ba’ pada lafadz البسم الله menunjukkan jasad seluruh alam semesta. Oleh karena itu, Ba’ dapat dikatakan sebagai inti dari alam semesta.
Inti dari keadaan alam dan isinya yang terlihat seperti jasad berasal dari lafadz البسم الله. Kehidupan seluruh alam semesta berasal dari lafadz البسم الله. Oleh karena itu, inti dari alam semesta berasal dari lafadz البسم الله karena Alif pada lafadz البسم الله dan Ba’ pada lafadz البسم الله adalah ayah dan ibu dari alam semesta. Alif menunjukkan hakikat Nurullah, sedangkan Ba’ menunjukkan hakikat Nur Muhammad.
Hakikat Nurullah dan hakikat Nur Muhammad kemudian menyatu seperti halnya sifat dengan dzat yang tidak bisa dibedakan dan memiliki wujud tunggal. Penyatuan ini seperti halnya penyatuan pria sejati dengan wanita sejati atau seperti penyatuan ayah dan ibu. Hakikat Nurullah menjadi bapak dari alam semesta yang melahirkan segala isinya, sedangkan hakikat Nur Muhammad menjadi ibu dari alam semesta yang melahirkan keadaan alam dan jasad seluruh isinya.
Hakikat Nurullah dapat disebut sebagai pria sejati, sedangkan hakikat Nur Muhammad dapat disebut sebagai wanita sejati. Penyatuan antara Nurullah dan Nur Muhammad disebut sebagai Nur tilik Nur atau Nur yang menyatu dengan Nur. Hal ini menunjukkan bahwa Allah ingin menunjukkan wujud Dzat dan sifat-Nya.
Firman Allah dalam Al-Quran:
" Nuurun alanurin yahdillah linurihi ma yasya' u wayadribulihul amsalalinnasi waullohu bikulli Syai'in aliim".
Artinya, Ada Nur yang menyatu dengan Nur, disebut sebagai kumpulan Nur atau penyatuan Nur Dzat dan Nur sifat. Hakikat Nurullah dan Nur Muhammad menyatu untuk menunjukkan keadaan Allah yang sebenarnya, supaya manusia mengerti bahwa Allah Maha Mengetahui segala yang terjadi, baik yang tampak maupun yang tersembunyi.
Sumber: Kitab Sirojul Ma'arif (hal 33)
Channel Official
busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.