Wali Kota Surabaya Soroti Maraknya Panti Asuhan Tak Berizin, Dugaan Penyalahgunaan Donasi Mencuat
![]() |
Walikota Surabaya Eri Cahyadi |
Dalam keterangannya di Balai Kota Surabaya pada Selasa (11/2/2025), Eri Cahyadi menegaskan bahwa panti asuhan di kota ini tumbuh pesat dalam beberapa waktu terakhir.
Namun, ia menyoroti fakta bahwa banyak anak yang dirawat di panti-panti tersebut bukan berasal dari Surabaya.
Panti asuhan ini semakin banyak, menjamur. Dan ternyata yang ada di dalamnya bukan warga asli Surabaya," ujar Eri.
Ia mengungkapkan kekhawatirannya bahwa ada pihak-pihak yang sengaja mendirikan panti asuhan dengan tujuan utama menggalang dana dari donatur, bukan semata-mata untuk menolong anak-anak yang benar-benar membutuhkan.
Pemerintah Akan Evaluasi dan Perketat Pengawasan
Menanggapi fenomena ini, Pemkot Surabaya berencana melakukan evaluasi terhadap seluruh panti asuhan yang ada di wilayahnya.
Pemerintah akan memperketat proses perizinan serta melakukan inspeksi guna memastikan bahwa panti asuhan yang beroperasi benar-benar sesuai dengan aturan dan memiliki tujuan sosial yang jelas.
Eri juga menekankan pentingnya transparansi dalam pengelolaan dana donasi.
Ia mengajak masyarakat untuk lebih selektif dalam menyalurkan bantuan, memastikan bahwa dana yang diberikan benar-benar sampai kepada mereka yang berhak menerimanya.
"Kami ingin memastikan bahwa panti asuhan di Surabaya benar-benar dikelola dengan baik dan bertujuan sosial, bukan sekadar mencari keuntungan dari sumbangan masyarakat," tambahnya.
Pemerintah Kota Surabaya akan bekerja sama dengan dinas terkait serta lembaga sosial untuk menyusun regulasi yang lebih ketat agar panti asuhan yang tidak berizin atau memiliki tujuan menyimpang dapat ditertibkan.
Sementara itu, masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam berdonasi. Jika menemukan kejanggalan dalam pengelolaan panti asuhan, warga diminta untuk segera melaporkannya kepada pihak berwenang agar dapat ditindaklanjuti.