BREAKING NEWS

Gegara Gaji Dipotong Sepihak, Ratusan Buruh di Gresik Mogok Kerja!

Gresik, BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID - Ratusan buruh dari perusahaan outsourcing yang bekerja di PT Putera Rackindo Sejahtera, Gresik, menggelar aksi mogok kerja pada Selasa (22/4). Aksi ini dipicu oleh pemotongan gaji yang dinilai sepihak dan sangat memberatkan para pekerja.

Tercatat lebih dari 150 buruh menghentikan aktivitas produksi sebagai bentuk protes atas pemotongan gaji sebesar Rp 380 ribu. Jumlah tersebut setara dengan tiga hari kerja mereka, sebuah nominal yang sangat berarti bagi kehidupan para pekerja harian.



“Bayangkan, Rp 380 ribu itu sama dengan tiga hari kerja kami. Itu buat makan keluarga,” ujar Sigit, salah satu buruh yang ikut aksi. Ia menjelaskan bahwa para pekerja digaji setiap dua minggu dengan besaran harian antara Rp 135 ribu hingga Rp 150 ribu, tergantung posisi dan tanggung jawab.

Pihak manajemen perusahaan berdalih bahwa pemotongan gaji tersebut dilakukan karena kerusakan material. Namun para pekerja menilai alasan itu tidak adil dan tidak dapat dipertanggungjawabkan secara transparan.

“Kami tidak merasa merusak, tapi dipotong seenaknya. Ini jelas merugikan kami,” imbuh Sigit dengan nada kecewa.

Menanggapi aksi ini, perwakilan manajemen PT Putera Rackindo Sejahtera yang enggan disebutkan namanya mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi dan dialog terbuka dengan para pekerja.

“Kami sedang mengumpulkan data dan klarifikasi dari pihak terkait. Tidak ada niat untuk merugikan karyawan. Namun, jika ditemukan kesalahan dalam kebijakan, tentu akan kami perbaiki,” ujarnya singkat.

Sementara itu, aktivis buruh dari Serikat Pekerja Gresik, Arif Hidayat, menyayangkan sikap perusahaan yang dianggap tidak transparan dan merugikan pekerja lepas.

“Outsourcing sering kali dijadikan alasan untuk menghindari tanggung jawab penuh terhadap buruh. Pemotongan sepihak seperti ini bisa jadi pelanggaran normatif. Kami mendorong Dinas Ketenagakerjaan segera turun tangan,” tegas Arif.

Aksi mogok ini menjadi sorotan publik karena mencerminkan persoalan lama yang terus berulang: ketimpangan perlakuan terhadap buruh outsourcing. Mereka yang seharusnya menjadi tulang punggung produksi, justru seringkali menjadi korban kebijakan sepihak yang tidak berpihak pada kesejahteraan.

Para buruh menuntut agar hak mereka dikembalikan dan meminta pihak perusahaan untuk lebih transparan serta adil dalam menentukan kebijakan terkait upah.

Catatan penting bagi perusahaan: Jangan abaikan jeritan buruh. Gaji bukan sekadar angka, tapi nyawa kehidupan mereka. Keputusan sepihak bisa berujung pada gejolak yang lebih besar, dan kepercayaan karyawan adalah aset utama dalam keberlangsungan industri.

(Aa-Jatim).


Post a Comment

       KLIK DISINI