Wamenhan Terima Audiensi Pengurus Tapak Suci, Bahas Kejuaraan Dunia II Pencak Silat 2025
Jakarta – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
24 Juni 2025 Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menerima audiensi dari Pengurus Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Selasa (24/6).
Dalam pertemuan tersebut, Wamenhan menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kunjungan silaturahmi ini, yang berkaitan dengan rencana pelaksanaan Kejuaraan Dunia II Tapak Suci tahun 2025. Ia menyebut ajang internasional tersebut sebagai momentum penting untuk mendorong prestasi generasi muda sekaligus menegaskan kembali peran pencak silat sebagai warisan budaya bangsa yang memiliki nilai luhur dalam pembentukan karakter nasional.
"Tapak Suci bukan hanya olahraga bela diri, tetapi juga bagian dari identitas bangsa yang mengajarkan kedisiplinan, semangat juang, dan nilai-nilai kebangsaan," ujar Wamenhan Donny.
Pertemuan ini juga mencerminkan sinergi positif antara pemerintah dan organisasi kemasyarakatan dalam memperkuat ketahanan nasional. Nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan toleransi yang dijunjung dalam Tapak Suci dinilai sejalan dengan misi pertahanan negara dalam menciptakan stabilitas nasional berbasis karakter dan budaya.
Sementara itu, perwakilan Pengurus Pusat Tapak Suci Putera Muhammadiyah, dalam kesempatan yang sama, menyampaikan apresiasi atas dukungan Kementerian Pertahanan terhadap dunia pencak silat nasional dan internasional.
“Kami berharap Kejuaraan Dunia Tapak Suci yang ke-2 ini dapat menjadi wahana untuk memperkenalkan seni bela diri Indonesia ke kancah global, serta mempererat semangat persaudaraan antarbangsa,” ujar Drs. H. M. Yusuf Sulaeman, M.Pd., salah satu pengurus pusat Tapak Suci.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini juga menjadi sarana penguatan karakter dan spiritualitas generasi muda, sejalan dengan nilai-nilai luhur Muhammadiyah.
Wamenhan menyambut baik semangat tersebut dan berharap Kejuaraan Dunia II nanti dapat menjadi ajang yang membanggakan, tidak hanya bagi Indonesia, tetapi juga di mata dunia.
Ica Jakarta / Red.