BREAKING NEWS

Guru Madin di Demak Viral Didenda Rp 25 Juta, Dapat Donasi Motor hingga Umrah, Gus Aulia Turut Desak Pemerintah Untuk Selamatkan Marwah Guru.

 

Demak – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Seorang guru Madrasah Diniyyah (Madin) di Kabupaten Demak berinisial AZ (50) yang sebelumnya viral karena didenda Rp 25 juta oleh wali murid, kini justru mendapat simpati publik. Guru yang akrab disapa Pak Zuhdi itu mendapatkan bantuan berupa sepeda motor hingga paket umrah.

Salah satu bantuan datang dari pendakwah kondang, Miftah Maulana Habiburrahman atau Gus Miftah. Ia mendatangi langsung kediaman Zuhdi di Desa Cangkring, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, Sabtu (19/7/2025).

> “Itu tanda cinta saya kepada Pak Kiai Zuhdi. Saya terenyuh melihat beliau harus naik motor dengan sarana seadanya ke tempat mengajar. Maka saya spontan beli motor untuk beliau,” ujar Gus Miftah kepada wartawan.

Tak hanya itu, Gus Miftah juga menegaskan bahwa dirinya yang sejak awal menanggung denda Rp 25 juta tersebut. Ia menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, Pak Zuhdi juga akan diberangkatkan umrah.

> “InsyaAllah Pak Zuhdi akan kita berangkatkan umrah. Ini juga bagian dari respon cepat atas permintaan Presiden Prabowo Subianto yang sangat peduli dengan persoalan sosial seperti ini,” tambahnya.

Ia juga menyampaikan harapannya kepada aparat penegak hukum agar lebih selektif dalam menindak laporan yang dinilai sepele dan minim unsur pidana.

> “Saya imbau kepada pihak kepolisian, jika ada masalah kecil dan tak memenuhi unsur bukti pidana, lebih baik didamaikan. Kalau dari awal polisi menolak, maka tak akan terjadi hal seperti ini,” tegas Gus Miftah.

Gus Yasin: Jangan Besarkan Masalah Kecil

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), turut hadir menemui Pak Zuhdi. Ia menyampaikan keprihatinannya dan menekankan pentingnya adab serta penyelesaian masalah secara kekeluargaan dalam dunia pendidikan.

> “Kalau permasalahan kecil dibesarkan, akhirnya anak jadi takut sekolah, guru tertekan, dan nama lembaga pendidikan tercoreng. Harus ada sinergi antara orang tua dan lembaga pendidikan,” ujar Gus Yasin.

Ia juga mengajak semua pihak untuk lebih mengedepankan edukasi ketimbang sanksi yang dapat merusak semangat belajar dan mengajar.

Gus Aulia: Lindungi Marwah Guru, Negara Harus Hadir

Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia, Gus Aulia, SE., MM., SH, turut mengomentari kasus tersebut. Ia menyayangkan kriminalisasi terhadap pendidik dan meminta negara hadir melindungi marwah guru.

> “Peristiwa ini menyadarkan kita bahwa marwah guru di negeri ini sedang dipertaruhkan. Negara tak boleh diam. Guru bukan musuh, mereka adalah garda terdepan pembentuk karakter anak bangsa,” ujar Gus Aulia.

Menurutnya, kriminalisasi guru akan menciptakan ketakutan kolektif dalam dunia pendidikan. Ia mendesak adanya payung hukum yang jelas dan perlindungan psikologis maupun hukum terhadap guru.

> “Jika guru diposisikan selalu salah, siapa yang mau mengajar dengan sepenuh hati? Jangan biarkan dunia pendidikan kita dipenuhi rasa takut. Pemerintah harus memastikan penyelesaian kasus seperti ini secara adil, bijak, dan manusiawi,” tandasnya.
M.Nur Hakim, SH - Demak


Post a Comment