Pengacara Kondang Hotman Paris Tangani Dugaan Malpraktik RSUD Linggajati Kuningan, Gus Aulia: “Ini Alarm Kematian Layanan Kesehatan Publik!”
Kuningan - BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Pengacara nasional Hotman Paris Hutapea resmi menangani kasus dugaan malpraktik yang terjadi di RSUD Linggajati, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kasus ini mencuat setelah meninggalnya seorang bayi akibat diduga keterlambatan penanganan medis terhadap sang ibu, Irmawati, yang mengalami pecah ketuban selama dua hari tanpa tindakan medis berarti.
Kronologi kejadian bermula saat Irmawati dilarikan ke RSUD Linggajati dalam kondisi darurat. Namun, meski air ketuban terus keluar dan lantai IGD sampai basah, tindakan operasi caesar tak kunjung dilakukan. Hingga akhirnya, bayi dalam kandungan dinyatakan meninggal dunia.
Pasangan suami istri korban, Andi dan Irmawati, meminta pendampingan hukum dari Hotman Paris. Mereka bertemu langsung di Jakarta pada Jumat (12/7/2025) dan menggelar konferensi pers.
> “Ibu ini sudah pecah ketuban dua hari tapi tidak ditangani. Ini adalah dugaan malpraktik berat. Saya minta Bupati Kuningan dan Gubernur Jawa Barat segera mencopot direksi rumah sakit!” tegas Hotman Paris.
Dalam pernyataannya, Hotman menyebut akan membawa kasus ini ke jalur hukum pidana dan perdata. Gugatan perdata akan diajukan untuk menuntut ganti rugi psikologis, sementara laporan pidana akan menyasar dugaan kelalaian medis berat yang mengakibatkan hilangnya nyawa seorang bayi.
> “Ini bukan lagi persoalan teknis medis, ini persoalan tanggung jawab kemanusiaan. Bayi ini meninggal karena kelambanan sistem,” lanjut Hotman.
Irmawati tak kuasa menahan tangis saat mengenang detik-detik saat dirinya tak segera ditangani. Rasa kecewa dan hancur menyelimuti pasangan tersebut yang masih tidak percaya pelayanan rumah sakit daerah bisa sebegitu lalainya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak RSUD Linggajati maupun dari Bupati Kuningan terkait desakan Hotman Paris.
Komentar Ketua Presidium PWDPI, Gus Aulia:
Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia, Gus Aulia, SE., MM., SH., turut angkat bicara terkait tragedi memilukan ini.
> “Kematian bayi akibat dugaan kelalaian seperti ini adalah alarm keras bagi sistem layanan kesehatan publik, khususnya di daerah. Ini bukan kasus pertama, tapi jangan sampai menjadi kasus yang diabaikan!” tegas Gus Aulia.
Ia juga menyoroti lemahnya pengawasan manajemen rumah sakit daerah dan meminta Menteri Kesehatan RI untuk turun langsung memantau serta mengevaluasi kinerja RSUD Linggajati.
> “Kami di PWDPI mendesak ada audit menyeluruh terhadap SOP penanganan pasien darurat di RSUD Linggajati. Jangan sampai nyawa rakyat kecil selalu jadi korban atas nama birokrasi dan kelalaian,” tambahnya.
Publik kini menanti langkah tegas pemerintah daerah dan pusat, mengingat kasus ini telah menjadi perhatian nasional serta menyisakan luka mendalam bagi korban dan keluarga. Ica - Jakarta.
Redaksi: BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Laporkan keluhan atau temuan kepada redaksi kami melalui kontak resmi untuk ditindaklanjuti.