Pro - Kontra Megawati Hangestri Setelah Memutuskan Hijrah ke Turki, Media Korsel dan Turki Perang Opini
Kepindahan Megawati Hangestri Pertiwi ke klub voli Turki, Manisa BBSK, memicu perdebatan panas antar media internasional, terutama dari Korea Selatan dan Turki. Peraih gelar "Best Opposite" di Liga Voli Korea musim lalu ini tak luput dari sorotan usai memilih untuk melanjutkan kariernya di Kadinlar 1. Ligi, atau kasta kedua liga voli putri Turki.
Sejumlah media Korea Selatan menilai langkah Megawati sebagai kemunduran dalam kariernya. Mereka menyebut kepindahan itu sebagai strategi pemasaran klub Turki semata, yang dianggap hanya ingin memanfaatkan popularitas Megawati—yang dijuluki “Megatron”—untuk menarik perhatian publik dan meningkatkan citra liga mereka. Bahkan, ada opini yang secara halus menyebut Liga Turki divisi dua tidak sebanding dengan level kompetisi voli Korea ataupun Jepang.
Namun sindiran tersebut langsung mendapat balasan tegas dari sejumlah media Turki. Mereka menilai komentar media Korea sebagai bentuk arogansi dan kurang menghargai keputusan pribadi seorang atlet. Turki menegaskan bahwa berpindah ke Eropa, meskipun lewat jalur liga divisi dua, adalah langkah strategis yang bisa membuka lebih banyak peluang bagi Megawati di kancah internasional. Beberapa media bahkan balik menyentil agar Korea Selatan lebih fokus mengembangkan liga mereka sendiri daripada mengomentari karier pemain asing.
Manisa BBSK sendiri bukanlah klub ternama seperti Eczacıbaşı atau Fenerbahçe, namun tim tersebut dikenal ambisius dan sedang membangun kekuatan baru untuk menembus kasta tertinggi, Sultanlar Ligi. Perekrutan Megawati dianggap sebagai langkah penting dalam proyek jangka panjang mereka. Dengan kemampuan spike keras, blocking solid, serta pengalaman internasional, Megawati diyakini akan menjadi elemen kunci dalam misi promosi Manisa.
Dari sisi publik, dukungan untuk Megawati terus mengalir, terutama dari Indonesia. Para penggemar membanjiri akun media sosial klub barunya dengan ucapan semangat dan doa. Banyak yang menganggap keputusan Megawati sebagai langkah berani dan inspiratif. Ia bukan hanya sekadar atlet, tetapi simbol perjuangan dan representasi kemajuan olahraga Indonesia di panggung Eropa.
Meski sempat muncul kabar bahwa legenda voli Turki, Neslihan Demir, menyayangkan kepindahan Megawati ke klub divisi dua, belum ada pernyataan resmi yang menguatkan isu tersebut. Di sisi lain, Megawati sendiri menyatakan tidak terganggu oleh kritik yang datang. Ia mengaku bahwa bermain di Turki sudah lama menjadi impiannya dan siap menjalani tantangan apapun.
Setiap atlet punya jalannya sendiri. Bermain di Eropa adalah kesempatan berharga, dan saya siap membuktikan bahwa saya layak,” ungkap Megawati dalam salah satu wawancara singkatnya sebelum sesi latihan perdana bersama Manisa BBSK.
Kini, dengan persiapan intensif menjelang musim baru, publik Indonesia dan Turki sama-sama menantikan penampilan perdana Megatron di lapangan. Apa pun spekulasi yang beredar, satu hal yang pasti—Megawati Hangestri telah mencatatkan sejarah baru dan membuka pintu bagi atlet voli Indonesia untuk tampil lebih luas di Eropa.