SAKERA Menyatu Dengan MADAS: Awal Global Kebangkitan Yang Tak Terbendung.
Gresik – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Langkah Achmad Baidhowi, sosok yang lebih dikenal sebagai Sakera, bukan sekadar langkah seorang jurnalis. Ia adalah kobaran api dari tanah perjuangan, bara yang tak kunjung padam. Kini, nyala itu menyatu dengan kekuatan besar: Organisasi MADAS (Madura Asli), dalam sebuah momen bersejarah di Base Camp MADAS Gresik yang dipimpin oleh figur kharismatik dan disegani, Abah Salim.
Di bawah naungan spanduk bertuliskan “Keluarga Besar Ormas MADAS Madura Asli”, Sakera berdiri tegap—tanpa alas kaki. Sebuah simbol perlawanan, bahwa ia siap menempuh jalan terjal, menantang arus, demi satu hal: kebenaran dan kehormatan.
> “Alhamdulillah saya dirangkul sama Abah Salim, Ketua DPC MADAS Kabupaten Gresik, yang kebetulan juga saudara,” ucap Sakera dengan nada tenang namun sarat makna. Kata-katanya adalah peringatan halus: jangan remehkan mereka yang tampak berjalan sendiri—karena sesungguhnya mereka sedang menuju kekuatan yang lebih besar.
Kini, siapa pun yang pernah menganggap Sakera hanya suara tunggal, harus menerima kenyataan baru: di belakangnya kini berdiri benteng perlawanan berbasis budaya, adat, dan harga diri. Ia tidak lagi hanya jurnalis. Ia telah menjadi simpul dari gelombang kekuatan rakyat, dari akar Madura yang kokoh.
Base Camp DPC MADAS Gresik bukan sekadar lokasi. Ia telah menjelma titik nyala kebangkitan, pemantik semangat baru bahwa perjuangan Sakera kini bukan perjuangan satu orang—melainkan gerakan bersama. Siapa pun yang mencoba menjatuhkan atau membungkam, akan berhadapan dengan arus besar yang tak mengenal kata menyerah.
Langkah ini bukan titik akhir. Ini adalah permulaan dari konsolidasi kekuatan lintas wilayah, lintas keyakinan, dan lintas sektor menuju satu cita bersama: tegaknya harga diri, kebebasan berpikir, dan keberpihakan mutlak kepada rakyat kecil.
> Dalam suasana hangat namun penuh khidmat, Gus Aulia, SE., MM., SH. Selaku Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia Yang Memimpin Ribuan Jurnalis Sepulau Jawa, juga Sekaligus merupakan Tim IT Media Madas SeIndonesia turut menyampaikan pernyataan:
“Ketika ruh perlawanan bertemu dengan wadah yang tepat, maka lahirlah gelombang besar yang tak bisa dibendung. Sakera dan MADAS adalah dua kutub yang akhirnya menyatu—antara keberanian dan kesadaran. Ini bukan sekadar aliansi, ini adalah isyarat zaman.”
Di zaman yang mulai keruh oleh kemunafikan dan kepalsuan, kehadiran Sakera di tubuh MADAS adalah kabar buruk bagi para penindas. Namun di sisi lain, ini adalah pelita harapan bagi mereka yang jujur, berani, dan tak sudi tunduk kepada ketidakadilan.
> “Mari seluruh jajaran DPAC MADAS se-Kabupaten Gresik untuk terus menebar kebaikan tanpa henti kepada siapa pun. Ojo kendho!” tegas Abah Salim, Ketua DPC MADAS Gresik, dalam himbauannya.
Ia juga mengingatkan, “Tetap jaga kekompakan antaranggota. Kita mungkin berbeda wilayah, tapi kita satu kesatuan. Satu Wadas, MADAS! MADAS! MADAS JAYA!”
Inilah awal dari sesuatu yang tak lagi bisa dibendung. Sakera telah menyatu. MADAS telah bangkit. Dan sejarah mulai menulis bab barunya.
Aa - Jatim.