Sekolah Sepi Siswa: MPLS Diikuti Oleh Satu Siswa
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-Solo, Fenomena sekolah dasar negeri yang kekurangan murid kembali mencuat ke permukaan. Beberapa sekolah di berbagai daerah di Indonesia menghadapi kondisi yang memprihatinkan akibat minimnya peserta didik, yang secara langsung berdampak pada kualitas pembelajaran dan keberlangsungan lembaga pendidikan tersebut.
Di SDN
Kauman 27 Solo, Jawa Tengah, hanya satu siswa yang diterima dalam Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini melalui jalur afirmasi. Jalur mutasi dan
domisili nihil pendaftar karena lokasi sekolah yang berada di kawasan
pertokoan, jauh dari permukiman warga. Hal serupa terjadi di SDN 1 Kendalrejo,
Trenggalek, Jawa Timur, yang hanya menerima satu murid baru dan berada di
wilayah pinggiran kabupaten. Dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah
(MPLS), guru di sekolah ini memberikan pelajaran membaca dan menulis kepada
satu-satunya siswa kelas 1 dengan metode personal.
Sementara
itu, SDN Karaton 5 di Kabupaten Pandeglang, Banten sempat terancam ditutup
karena jumlah siswa yang terus menyusut. Saat ini, sekolah tersebut hanya
memiliki 37 murid dari seluruh tingkatan kelas. Mereka menempati tiga ruang
kelas dan dilayani oleh lima orang tenaga pendidik.
Kondisi ini
mencerminkan adanya tantangan serius dalam pemerataan akses pendidikan dasar,
khususnya di daerah-daerah yang secara geografis kurang strategis atau
terdampak urbanisasi dan perubahan tata ruang. Sekolah-sekolah tersebut
sejatinya memiliki peran penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, namun
eksistensinya justru terancam karena faktor demografis dan sosial ekonomi.
Pemerintah daerah dan pusat diharapkan dapat mengambil langkah strategis agar sekolah-sekolah di daerah terpencil tetap dapat bertahan dan berfungsi optimal. Termasuk dengan memperkuat program zonasi, penataan ulang distribusi sekolah, hingga inovasi pembelajaran multi-level di sekolah dengan murid terbatas.