Geng Motor Mengamuk di Mojowarno, Remaja Jadi Korban Pengeroyokan Brutal – Warga Geram, Pelaku kini diamankan di Polresta Jombang.
Jombang – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Teror geng motor kembali pecah di wilayah Kabupaten Jombang. Kali ini, tiga remaja menjadi korban pengeroyokan brutal yang terjadi di Dusun Rejosari, Desa Gondek, Kecamatan Mojowarno pada Minggu malam (17/8/2025).
Aksi sadis tersebut sempat membuat warga ketakutan, namun keberanian warga membuahkan hasil dengan menangkap dua orang pelaku di tengah upaya pelarian.
Kapolsek Mojowarno AKP Soesilo mengungkapkan, warga melakukan pengejaran terhadap rombongan pelaku yang berpencar menggunakan tiga sepeda motor.
Sesampainya di pertigaan Desa Kayen, satu motor mengarah ke Kota Mojowarno, sementara dua lainnya melaju menuju Kecamatan Bareng. “Melihat satu motor menuju Mojowarno, dibantu warga aparat berhasil mengamankan para pelaku yang mengendarai Honda Beat,” bebernya. Awal mula tertangkap dua pelaku berinisial CF dan RDC langsung diamankan dan diserahkan ke Polsek Mojowarno. Lalu diserahkan ke Polresta Jombang Dan juga akhirnya berhasil menangkap pelaku lainnya.
“Saat ini kami sedang mendalami peran masing-masing pelaku guna memburu pelaku lainnya. Kasus ini sudah sangat meresahkan masyarakat dan kami tangani secara serius,” tegas AKP Soesilo.
Akibat aksi pengeroyokan tersebut, tiga remaja yakni DDH, GAP (asal Desa Karanglo, Mojowarno), serta EW (warga Desa Gondek), mengalami luka di bagian kepala dan tangan hingga harus dilarikan ke fasilitas kesehatan guna mendapat perawatan intensif.
“Ketiganya masih remaja di bawah umur, saat itu mereka sedang nongkrong dan bermain game online,” imbuh Kapolsek.
Saksi mata KFA, yang saat itu berada bersama para korban, mengaku panik dan melarikan diri dengan melompati pagar bengkel ketika rombongan pelaku datang sambil meneriakkan kata “Teratai-teratai”.
Aksi pemukulan pun terjadi secara tiba-tiba tanpa adanya perlawanan. “Teman-teman saya langsung dipukuli, sementara dua lainnya lari menyelamatkan diri ke sawah,” tuturnya.
Gerombolan pelaku kemudian kabur ke arah barat menuju Kecamatan Diwek, dan berpencar di pertigaan Kertorejo hingga Ngoro.
Berkat rekaman CCTV dan koordinasi warga, dua di antaranya berhasil diciduk.
Sementara itu, salah seorang ibu pelaku tak kuasa menahan tangis saat mengetahui anaknya ikut terlibat dalam tawuran tersebut. “Ya Allah… semoga ada kebijaksanaan dari aparat penegak hukum. Anak saya hanya ikut-ikutan dan tidak tahu masalahnya apa,” ujarnya lirih.
Menanggapi fenomena ini, Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Gus Aulia, mengecam keras aksi brutal para geng motor yang kian meresahkan. “Negara tidak boleh kalah terhadap aksi premanisme jalanan semacam ini.19/08/2025.
Aparat harus bertindak tegas, cepat, dan menghukum pelaku tanpa toleransi agar menciptakan efek jera.
Jangan biarkan masa depan generasi muda dirusak oleh perilaku kriminal yang memprihatinkan ini,” tegasnya.
Gus Aulia juga mengingatkan orang tua agar lebih ketat mengawasi pergaulan anak-anaknya.
“Maraknya geng motor ini bukan hanya tugas polisi, tetapi juga cermin lemahnya kontrol keluarga dan lingkungan. Sudah saatnya semua pihak bersinergi agar kejadian serupa tidak lagi memakan korban,” pungkasnya. Husna - Jombang.