Pelantikan dan Serah Terima Jabatan di Tubuh Polri, Bentuk Penyegaran Organisasi
JAKARTA – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo memimpin pelantikan dan serah terima jabatan (sertijab) bagi sejumlah pejabat utama Mabes Polri dan Kapolda. Acara yang digelar di Mabes Polri pada 19 Agustus 2025 ini merupakan bagian dari penyegaran organisasi dalam rangka meningkatkan dinamika dan profesionalisme institusi Polri.
Jabatan yang Dilantik:
Irwasum Polri: Komjen Pol. Wahyu Widada
Kapolda Sulawesi Barat (Sulbar): Irjen Pol. Adi Deriyan Jayamarta
Pejabat Utama Mabes Polri yang Melaksanakan Sertijab:
Komjen Pol. Syahardiantono (Kabareskrim Polri), Komjen Pol. Akhmad Wiyagus (Kabaintelkam Polri), Komjen Pol. M. Fadil Imran (Astamaops Polri), Irjen Pol. Karyoto (Kabaharkam Polri), Brigjen Pol. Amur Chandra Juli Buana (Kadivhubinter Polri), dan Kombes Pol. V. Bagas Uji Nugroho (Kapusjarah Polri).
Jabatan Kapolda yang Melaksanakan Sertijab:
Kapolda Metro Jaya: Irjen Pol. Asep Edi Suheri
Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara): Brigjen Pol. Djati Wiyoto Abadhy
Kapolda Gorontalo: Irjen Pol. Widodo
Kapolda Maluku: Irjen Pol. Dadang Hartanto
Kapolda Banten: Brigjen Pol. Hengki
Kapolda Aceh: Brigjen Pol. Marzuki Ali Basyah
Mutasi dan rotasi jabatan ini bukan hanya pergantian personel semata, melainkan strategi besar organisasi Polri agar senantiasa adaptif, profesional, serta mampu menjawab tantangan keamanan dalam negeri yang semakin kompleks.
Penyegaran Organisasi
Rotasi jabatan diharapkan menjadi sarana penyegaran dan membuka ruang bagi ide-ide segar sekaligus jalur promosi bagi para perwira berprestasi. Langkah ini sekaligus menciptakan iklim kompetitif dan budaya kerja yang progresif di internal kepolisian.
Penempatan Sesuai Kebutuhan Strategis
Penunjukan Komjen Pol. Wahyu Widada sebagai Irwasum menandakan perhatian Kapolri terhadap penguatan fungsi pengawasan guna memperbaiki integritas internal. Sedangkan, Komjen Pol. Syahardiantono sebagai Kabareskrim diharapkan dapat memberikan terobosan signifikan dalam penanganan kasus-kasus besar seperti korupsi, siber, hingga terorisme.
Dampak di Tingkat Daerah
Pergantian enam Kapolda diyakini turut mempengaruhi stabilitas kamtibmas di wilayah masing-masing. Sebagai contoh, posisi Kapolda Metro Jaya yang merupakan wilayah strategis dan pusat kegiatan politik nasional, menuntut adanya sosok yang tegas, responsif, dan peka terhadap dinamika sosial. Mutasi di wilayah Aceh, Maluku, dan Banten pun diharapkan menjadi jawaban atas tantangan berbasis karakteristik lokal di daerah tersebut.
Regenerasi Kepemimpinan
Langkah ini juga mencerminkan regenerasi kepemimpinan. Dengan memberikan kesempatan kepada perwira muda dan berprestasi, Polri memastikan estafet kepemimpinan berjalan berkesinambungan dan sejalan arah transformasi menuju Polri Presisi (Prediktif, Responsibilitas, Transparansi, Berkeadilan).
Statemen Gus Aulia
Ketua Presidium DPP PWDPI Gus Aulia, SE., MM., SH menilai langkah penyegaran yang dilakukan Kapolri harus menjadi momentum memperkokoh pelayanan dan penegakan hukum yang berintegritas tinggi.
> “Mutasi bukan semata ritual promosi jabatan, tetapi indikator keseriusan Polri dalam membenahi diri. Harapan publik jelas, para pejabat baru harus berani bertindak tegas, responsif, dan profesional dalam memberantas kejahatan tanpa pandang bulu. Jangan biarkan hukum hanya tajam ke bawah tetapi tumpul ke atas,” tegas Gus Aulia.
(Tim-Redaksi)