BREAKING NEWS

Warga Mengeluh Antrean Bayar PBB di Kantor Kecamatan Menganti: Nomor Habis Sejak Subuh, Ada Apa?

Gresik – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Program diskon 80 persen Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang digulirkan Pemkab Gresik untuk periode 17 Agustus hingga 17 September 2025 menuai polemik. Alih-alih menjadi solusi meringankan beban warga, justru banyak masyarakat Kecamatan Menganti yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan pelayanan.

Seorang warga bernama Sutiani Nur Hudah menceritakan pengalaman getirnya melalui media sosial. Ia sudah tiga kali datang ke kantor kecamatan, namun selalu gagal memperoleh nomor antrean.

“Pertama saya datang Senin jam 8 pagi, ternyata nomor antrean habis. Satpam bilang saya datang kurang pagi. Besoknya saya disuruh datang jam 7 pagi,” tulis Sutiani.

Namun, ketika mencoba lagi keesokan harinya, Selasa (26/8/2025) pukul 07.00 WIB, nomor antrean ternyata sudah habis juga. Petugas kebersihan menyebut bahwa banyak orang yang mengambil nomor antrean sejak setelah Subuh.

Tak menyerah, Sutiani mencoba kembali pada hari Rabu (27/8/2025) setelah salat Subuh. Namun lagi-lagi ia kecewa. “Masya Allah, subhanallah, Allahu Akbar… nomor antrean ternyata sudah habis juga. Padahal di situ masih banyak orang yang mau ambil nomor antrean, banyak yang gerundel karena kecewa,” keluhnya.

Hal ini memunculkan tanda tanya besar di benak warga. “Apakah kantor kecamatan buka tengah malam? Atau buka 24 jam? Apakah ada udang di balik rempeyek?” tulis Sutiani menutup curhatnya.

Keluhan ini menggambarkan adanya dugaan ketidaktransparanan dalam pembagian nomor antrean, yang menimbulkan kecurigaan masyarakat terkait adanya permainan oknum di balik sistem pelayanan tersebut.

Menanggapi hal itu, Ketua Presidium DPP Persatuan Wartawan Duta Pena Indonesia (PWDPI), Gus Aulia, SE., MM., SH., menyatakan keprihatinannya.

“Warga sudah berniat taat pajak dan berbondong-bondong datang untuk melunasi kewajiban, tetapi malah dibuat kecewa. Ini jelas persoalan manajemen pelayanan publik yang buruk. Pemkab Gresik jangan diam, segera benahi sistem agar tidak ada kesan ada permainan oknum. Jika perlu, audit internal dilakukan,” tegas Gus Aulia.

Menurutnya, program diskon PBB yang seharusnya menolong rakyat kecil jangan sampai menjadi ajang mempersulit. “Kalau sampai antrean habis sebelum pagi, bahkan muncul dugaan ada yang bermain di balik layar, maka wajar publik curiga,” tambahnya.

Sementara itu, BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID bersama Tim Investigasi menyatakan akan terus mengawal keluhan warga hingga mereka mendapatkan pelayanan yang layak.

“Kami berkomitmen setia mengungkap fakta di balik berita. Aspirasi masyarakat harus sampai ke pemerintah, agar tidak ada lagi praktik yang merugikan rakyat,” tegas tim investigasi. (Redaksi.)


Post a Comment