BARU SAJA TERJADI: Sirene Membelah Panik: Bravo Damkar Menganti Padamkan Api yang Nyaris Lahap Rumah Warga GREEN MENGANTI
Menganti, 25 September 2025 —
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID Dikutip dari Media Lokal Sekaligus Komunitas yang dikenal dengan Sebutan MAJELIS RAKYAT KECIL, Asuhan Pimpinan Penggerak M.Khudifi Sebagaimana Kembali diunggah, Baru Saja Terjadi Menjelang adzan Maghrib, suasana tenang Perumahan Green Menganti mendadak berubah mencekam. Api tiba-tiba menjilat alang-alang kering di belakang Blok E RW09, merambat cepat seolah ingin melahap rumah-rumah warga.
Jeritan panik terdengar dari berbagai sudut. Ibu-ibu bergegas menyelamatkan anak-anak mereka, sementara sebagian warga berlari mencari sumber air seadanya. Kepanikan semakin menjadi ketika lidah api nyaris menyentuh tembok belakang rumah.
“Api cepat sekali membesar, kami takut merembet ke rumah. Semua langsung keluar rumah!” ungkap salah satu warga dengan wajah pucat masih diliputi ketakutan.
Beruntung, sungai kecil yang memisahkan sawah dengan perumahan bertindak bak benteng alami, menahan ganasnya api agar tidak menerobos lebih jauh. Namun ketegangan tetap terasa, hingga akhirnya Damkar Menganti datang dengan sirene meraung membelah kepanikan.
Tak butuh waktu lama, empat petugas damkar — dipimpin Iqbal dan Rozak — berjibaku melawan kobaran api. Keringat bercucuran, selang air ditembakkan, dan perlahan si jago merah pun berhasil ditundukkan.
Ketua RT 34, Bapak Candra, bersama warga lain seperti Pak Rochman, tampak sigap berada di garis depan, mengkoordinasikan langkah darurat sebelum bantuan resmi tiba. “Alhamdulillah, warga kompak, semua bergerak cepat. Kalau terlambat sedikit saja, mungkin rumah-rumah sudah jadi korban,” ujarnya lega.
Sementara itu, Ketua RW 08 Green Menganti, Kung Edy, memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada petugas pemadam kebakaran.
> “Bravo Damkar Menganti! Mereka benar-benar sat set mendatangi lokasi tanpa menunggu lama. Berkat kecepatan dan keberanian mereka, api bisa dipadamkan sebelum menimbulkan kerugian besar. Kami salut dan sangat berterima kasih,” tegas Kung Edy.
Hingga berita ini diturunkan, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah teriknya panas matahari sepanjang siang yang membuat alang-alang kering mudah tersulut, ditambah angin sore yang kencang.
Malam itu, Green Menganti kembali tenang, namun kepanikan yang sempat melanda akan menjadi kenangan menegangkan yang sulit dilupakan warga. Sebuah peringatan nyata: betapa rapuhnya rasa aman saat api mulai bicara.
Tim Redaksi.