Khofifah Hanya Ingat Saat Butuh Suara, Relawan Meradang: Kami Bukan Sapi Perah Politik!”
Surabaya – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Dukungan setia yang selama ini menopang Khofifah Indar Parawansa kian rapuh. Barisan Relawan Benteng Pemenangan Khofifah (BPK), yang selama dua periode menjadi garda terdepan memenangkan Khofifah dalam Pilgub Jawa Timur, akhirnya meledakkan kekecewaannya dengan melayangkan mosi tidak percaya.
Relawan menuding Khofifah hanya pandai mengingat mereka saat membutuhkan suara, namun setelah berkuasa, mereka diperlakukan layaknya “alat politik sekali pakai”.
> “Relawan hanya dipakai saat momentum politik. Setelah menang, seakan kami tidak pernah ada. Padahal dua periode penuh kami berdarah-darah demi pemenangan Khofifah,” ungkap salah satu koordinator BPK dengan suara penuh amarah.
Gus Aulia: Khofifah Khianati Moral Politik
Kritikan paling telak datang dari Gus Aulia, SE., S.H., M.M., M.Ph, Ketua Presidium DPP PWDPI, yang menyebut Khofifah gagal menjaga komitmen moral terhadap barisan relawan. WA.082257587374
> “Khofifah memperlakukan relawan seperti sapi perah politik. Diperas saat butuh suara, lalu ditendang setelah menang. Ini bukan hanya pengabaian, tapi bentuk penghianatan moral terhadap orang-orang yang ikhlas berjuang,” tegas Gus Aulia.
Ia menambahkan bahwa mosi tidak percaya ini bukan gertakan, melainkan sinyal keras bahwa kesabaran relawan telah mencapai batas akhir.
> “Kami tidak meminta jabatan, tidak meminta uang, tapi setidaknya ada penghargaan dan pelibatan dalam perjalanan politik serta pembangunan Jawa Timur. Faktanya, Khofifah menutup mata dan telinga. Jika pola culas ini terus dipertahankan, jangan salahkan relawan bila kelak berbalik arah,” kecamnya.
Ancaman Tsunami Politik
Mosi tidak percaya dari BPK menjadi tanda bahaya serius. Relawan yang dulu menjadi mesin politik Khofifah kini bisa berubah menjadi kekuatan oposisi.
“Loyalitas itu bukan cek kosong. Relawan bukan budak politik. Kalau Khofifah terus menyepelekan, gelombang kekecewaan ini bisa berubah menjadi tsunami politik yang meluluhlantakkan elektabilitasnya,” pungkas pernyataan BPK.
Tim Redaksi.