Warga Di Himbau Tetap Waspada...!! Gunung Merapi Keluarkan 42 Kali Guguran Lava,
Yogyakarta, 3 September 2024
BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID - Gunung Merapi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat adanya 42 kali guguran lava yang terjadi pada Selasa (3/9/2024) dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB. Guguran lava tersebut bergerak ke arah barat daya, menuju Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum mencapai 1.600 meter.
Dalam laporan terbarunya, BPPTKG menyebutkan bahwa kondisi visual Gunung Merapi terlihat jelas hingga berkabut. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan menjulang setinggi 50 meter di atas puncak.
"Kami mencatat adanya 42 kali guguran lava ke arah barat daya, tepatnya menuju Kali Bebeng, dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter," ujar Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso, pada Selasa (3/09/2024).
Baca Juga: Merapi Mengamuk..!! Awan Panas Ancam Menghujani di Sekitar Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Selain guguran lava, aktivitas kegempaan di Gunung Merapi juga meningkat. Dalam periode waktu yang sama, terdeteksi 54 kali gempa guguran dengan amplitudo bervariasi antara 3 mm hingga 28 mm, dan durasi gempa berkisar antara 51,08 detik hingga 170,2 detik. Tidak hanya itu, tercatat pula 3 kali gempa hybrid atau fase banyak, dengan amplitudo antara 3 mm hingga 7 mm. Gempa ini memiliki interval waktu antara gelombang primer (S) dan gelombang sekunder (P) sebesar 0,3 detik hingga 0,4 detik, serta durasi gempa antara 7,36 detik hingga 8,4 detik.
Hingga saat ini, BPPTKG masih menetapkan status aktivitas Gunung Merapi pada Siaga (Level III). Potensi bahaya utama saat ini berasal dari guguran lava dan awan panas yang diperkirakan akan mengarah ke sektor selatan-barat daya, meliputi Sungai Boyong dengan jarak maksimal 5 kilometer, serta Sungai Bedog, Krasak, dan Bebeng dengan jarak maksimal 7 kilometer. Sementara itu, di sektor tenggara, potensi bahaya mencakup Sungai Woro dengan jarak maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol sejauh 5 kilometer.
Selain itu, lontaran material vulkanik akibat letusan eksplosif juga berpotensi menjangkau radius hingga 3 kilometer dari puncak.
Masyarakat diimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di daerah potensi bahaya dan selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya lahar maupun awan panas guguran, terutama saat terjadi hujan di sekitar Gunung Merapi. Warga juga diminta untuk mengantisipasi dampak abu vulkanik yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.
Peningkatan aktivitas ini mengingatkan kembali pentingnya kesiapsiagaan masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Merapi. BPPTKG terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik ini dan akan memberikan informasi terkini guna memastikan keselamatan bersama.
Demikian Berita yang di Peroleh: BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID-