BREAKING NEWS

Dini Hari Mencekam di Porong: Dugaan Pencurian Kabel Telkom Dibungkus Proyek Fiktif

SIDOARJO – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Aroma dugaan konspirasi terorganisir kembali menyeruak di tanah Porong, Sidoarjo. Dini hari yang seharusnya menjadi waktu bagi warga terlelap, justru diwarnai aktivitas mencurigakan yang menyimpan teka-teki besar: dugaan pencurian kabel Telkom kembali menghantui.

Tepat di depan RS Bhayangkara Pusdik Shabara, sejumlah pria terlihat menggali tanah seperti pekerja proyek resmi. Namun, ada yang janggal. Tak satu pun dari mereka mengenakan atribut keselamatan, dan tak terlihat papan proyek yang biasa menjadi penanda legalitas kegiatan. Yang terlihat justru penggalian liar, diselimuti gelap dan misteri.

Aksi tersebut dimulai Sabtu (28/6/2025) sekitar pukul 23.00 WIB. Jam yang tidak lazim untuk pengerjaan proyek publik. Parahnya lagi Dump truck besar dikerahkan untuk menarik kabel dari dalam tanah, hingga menimbulkan kemacetan di sekitar lokasi. Warga yang melintas mulai bertanya-tanya, ada apa sebenarnya yang sedang terjadi?

Salah satu pria yang berada di lokasi mengaku hanya menjalankan perintah. Nama Johan, warga Bekasi, disebut sebagai penanggung jawab. Lebih mencengangkan, sosok FZ, oknum wartawan, diduga menjadi koordinator lapangan. Namun ketika diminta menunjukkan dokumen resmi seperti surat tugas, nota dinas, atau izin dari Telkom dan pihak berwenang, mereka berdalih: "Dokumen tidak bisa difoto, demi keamanan."

Dalih itu justru menambah kecurigaan. Apalagi mereka sesumbar bahwa proyek tersebut telah mendapat restu dari institusi besar: Polda Jatim, Kodam Brawijaya, hingga Polres Sidoarjo. Tapi sayang, tak satu pun bukti tertulis mereka berani tampilkan.

Nama PT Putri Ratu Mandiri (PRM) pun ikut disebut sebagai pelaksana proyek. Namun, menurut sumber internal terpercaya, perusahaan ini justru tak terdaftar sebagai mitra resmi Telkom dan tidak mengantongi izin dari lembaga teknis maupun otoritas keamanan.

“Jalan aspal dikeruk begitu saja. Tanpa pengawasan, tanpa SOP. Ini bukan proyek resmi, ini perampokan aset negara dengan modus terselubung,” ungkap salah satu narasumber yang tak ingin disebutkan namanya.

Ia menegaskan bahwa pola seperti ini bukan hal baru. Di Surabaya, modus serupa pernah terjadi. Bekerja di malam hari, menolak dokumentasi, menggunakan nama-nama besar untuk menutupi aktivitas ilegal. Terorganisir. Sistematis. Tertutup.

“Kami minta semua elemen — media, LSM, ORMAS, dan tentu saja aparat TNI-Polri — jangan tutup mata. Ini bukan hanya tentang kabel. Ini menyangkut keamanan informasi, stabilitas jaringan nasional, dan tentu saja: harga diri hukum di negeri ini,” tegasnya penuh emosi.

Porong tengah mengirimkan pesan: ada yang tak beres di bawah tanah sana. Semoga aparat bisa menggali kebenaran sebelum semuanya terlambat.

Sampai berita ini diunggah kami menantikan konfirmasi hak jawab resmi dari pihak pihak terkait, kami komitment siap menyajikan FAKTA dibalik Sebuah BERITA. (redaksi).

Sumber Berita : Tim Ivestigasi bekerjasama dg Awak Media PagiTerkini.com

Tim-red.

Post a Comment