Pemilik Toko di Kediri Jadi Tersangka Kasus Keracunan Massal Jemaah Maulid Nabi
Smallest Font
Largest Font
Kediri – BUSERMEDIAINVESTIGASI
ID
Anik Fatul Fauziah (44), pemilik Toko Tiga Putra Krecek, hanya bisa tertunduk lesu saat ditetapkan sebagai tersangka di Mapolres Kediri, Jumat (11/10). Perempuan tersebut diduga terlibat dalam kasus keracunan massal yang menimpa jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Badas pada 1 Oktober lalu.
Penyelidikan kepolisian mengungkap bahwa Anik dengan sengaja menjual jajanan yang sudah rusak dan kedaluwarsa. Ia bahkan menghapus tanggal kedaluwarsa asli pada kemasan jajanan tersebut, lalu menggantinya dengan tanggal baru menggunakan alat cetak, sehingga makanan tersebut terlihat seperti produk yang masih segar dan layak konsumsi.
Tindakan ini dilakukan Anik demi meraih keuntungan cepat tanpa memikirkan dampak buruknya bagi konsumen. "Tersangka diketahui secara sadar menjual jajanan yang tidak layak konsumsi hanya demi mengejar keuntungan," ungkap pihak kepolisian.
Keracunan massal tersebut menyebabkan puluhan orang yang menghadiri peringatan Maulid Nabi mengalami gejala mual, muntah, dan pusing, hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, Anik harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dan ia dijerat dengan pasal terkait perlindungan konsumen serta tindak pidana penipuan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya agar tidak mengabaikan keselamatan konsumen demi kepentingan ekonomi semata. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan yang akan dikonsumsi. (Husna -Kdr)
ID
Anik Fatul Fauziah (44), pemilik Toko Tiga Putra Krecek, hanya bisa tertunduk lesu saat ditetapkan sebagai tersangka di Mapolres Kediri, Jumat (11/10). Perempuan tersebut diduga terlibat dalam kasus keracunan massal yang menimpa jemaah Maulid Nabi Muhammad SAW di Kecamatan Badas pada 1 Oktober lalu.
Penyelidikan kepolisian mengungkap bahwa Anik dengan sengaja menjual jajanan yang sudah rusak dan kedaluwarsa. Ia bahkan menghapus tanggal kedaluwarsa asli pada kemasan jajanan tersebut, lalu menggantinya dengan tanggal baru menggunakan alat cetak, sehingga makanan tersebut terlihat seperti produk yang masih segar dan layak konsumsi.
Tindakan ini dilakukan Anik demi meraih keuntungan cepat tanpa memikirkan dampak buruknya bagi konsumen. "Tersangka diketahui secara sadar menjual jajanan yang tidak layak konsumsi hanya demi mengejar keuntungan," ungkap pihak kepolisian.
Keracunan massal tersebut menyebabkan puluhan orang yang menghadiri peringatan Maulid Nabi mengalami gejala mual, muntah, dan pusing, hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Saat ini, Anik harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di hadapan hukum, dan ia dijerat dengan pasal terkait perlindungan konsumen serta tindak pidana penipuan.
Kasus ini menjadi peringatan bagi pelaku usaha lainnya agar tidak mengabaikan keselamatan konsumen demi kepentingan ekonomi semata. Polisi juga mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam memilih produk makanan yang akan dikonsumsi. (Husna -Kdr)
Link Siaran Video Klik disini :
https://www.facebook.com/share/v/rkUPqdLFVSafqFov/
Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
