Rencana Pemutihan Utang Petani dan UMKM akan Dibahas Bersama, Menteri Pertanian: Kami Utamakan Kepentingan Rakyat
Smallest Font
Largest Font
Jakarta – BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa rencana pemutihan atau penghapusan kredit macet bagi petani akan segera dibahas bersama berbagai pihak terkait. Langkah ini diambil pemerintah untuk meringankan beban para petani, nelayan, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini terjerat utang di perbankan 28/10.
"Kami akan membicarakan langkah pemutihan utang ini secara menyeluruh dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Harapannya, kebijakan ini dapat memberikan angin segar bagi para petani dan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia," ungkap Menteri Amran dalam pernyataan resminya.
Peran Presiden dan Menteri Sekretaris Negara
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menegaskan bahwa pemerintah tengah mencari solusi terbaik untuk menanggulangi permasalahan utang yang dialami petani, nelayan, serta UMKM. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan serta memperkuat daya saing pelaku UMKM di tengah kondisi ekonomi global yang semakin menantang.
Presiden Prabowo Subianto sendiri disebutkan telah merencanakan kebijakan penghapusan utang ini melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). Kebijakan tersebut diharapkan akan memberikan dampak langsung kepada setidaknya enam juta petani, nelayan, hingga pelaku UMKM yang saat ini mengalami kredit macet di berbagai lembaga perbankan.
Manfaat dan Harapan bagi Petani dan UMKM
Dengan adanya rencana pemutihan ini, pemerintah berharap para petani dan pelaku UMKM dapat kembali bangkit dan berfokus pada peningkatan produksi dan kesejahteraan. Rencana ini menjadi harapan baru bagi sektor agraris dan ekonomi kecil yang selama ini menyumbang peran penting dalam perekonomian nasional.
Namun, para ahli menyarankan agar kebijakan ini disertai dengan pengawasan ketat dan pendampingan agar dapat mencapai sasaran yang tepat dan berkelanjutan. Pemerintah diharapkan tidak hanya memutihkan utang, tetapi juga memberikan dukungan berupa pelatihan dan akses pasar untuk memperkuat daya saing sektor pertanian, perikanan, dan UMKM ke depan.(ica-Jkt).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan bahwa rencana pemutihan atau penghapusan kredit macet bagi petani akan segera dibahas bersama berbagai pihak terkait. Langkah ini diambil pemerintah untuk meringankan beban para petani, nelayan, serta pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang selama ini terjerat utang di perbankan 28/10.
"Kami akan membicarakan langkah pemutihan utang ini secara menyeluruh dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan. Harapannya, kebijakan ini dapat memberikan angin segar bagi para petani dan sektor UMKM yang menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia," ungkap Menteri Amran dalam pernyataan resminya.
Peran Presiden dan Menteri Sekretaris Negara
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi juga menegaskan bahwa pemerintah tengah mencari solusi terbaik untuk menanggulangi permasalahan utang yang dialami petani, nelayan, serta UMKM. Langkah ini dinilai penting untuk mendorong pertumbuhan sektor pertanian dan perikanan serta memperkuat daya saing pelaku UMKM di tengah kondisi ekonomi global yang semakin menantang.
Presiden Prabowo Subianto sendiri disebutkan telah merencanakan kebijakan penghapusan utang ini melalui penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). Kebijakan tersebut diharapkan akan memberikan dampak langsung kepada setidaknya enam juta petani, nelayan, hingga pelaku UMKM yang saat ini mengalami kredit macet di berbagai lembaga perbankan.
Manfaat dan Harapan bagi Petani dan UMKM
Dengan adanya rencana pemutihan ini, pemerintah berharap para petani dan pelaku UMKM dapat kembali bangkit dan berfokus pada peningkatan produksi dan kesejahteraan. Rencana ini menjadi harapan baru bagi sektor agraris dan ekonomi kecil yang selama ini menyumbang peran penting dalam perekonomian nasional.
Namun, para ahli menyarankan agar kebijakan ini disertai dengan pengawasan ketat dan pendampingan agar dapat mencapai sasaran yang tepat dan berkelanjutan. Pemerintah diharapkan tidak hanya memutihkan utang, tetapi juga memberikan dukungan berupa pelatihan dan akses pasar untuk memperkuat daya saing sektor pertanian, perikanan, dan UMKM ke depan.(ica-Jkt).
Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
