Hingga Hari Ini Masih Jadi Perbincangan Hangat: Kasus Tragis Pengeroyokan Santri di Banyuwangi: Penyidik Segera Panggil Pihak Ponpes Nurul Abror
Smallest Font
Largest Font
BANYUWANGI - BUSERMEDIAINVESTIGASI.ID
Sejak Kamis hingga Kini Minggu 5 Januari 2025 Masih Jadi Perbincangan Tentang Kasus Pengkroyokan Santri, Polresta Banyuwangi terus mendalami insiden tragis pengeroyokan terhadap AR (14), seorang santri asal Buleleng, Bali, yang meninggal dunia setelah dianiaya oleh enam seniornya di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin. Penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi akan segera memanggil pihak ponpes untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait peristiwa memilukan ini.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengungkapkan bahwa upaya penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan seluruh aspek penyebab insiden tersebut. "Meski para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, kami masih melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak ponpes dalam kasus ini," ujarnya.
Enam tersangka yang telah diamankan oleh kepolisian adalah HR (17), WA (15), IJ (18), MR (19), S (18), dan Z (18). Kombes Pol Rama memastikan bahwa para tersangka sudah berada dalam tahanan untuk proses hukum lebih lanjut.
"Proses hukum berjalan, namun penyelidikan kami terus berlanjut untuk mendapatkan titik terang. Kami berkomitmen mengungkap seluruh fakta agar tidak ada yang terlewat," tambahnya.
Tragedi yang Mengguncang Banyuwangi
Kasus pengeroyokan ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi sorotan publik atas pentingnya pengawasan di lingkungan pondok pesantren. Banyak pihak mendesak agar keadilan ditegakkan dan ada pembenahan sistem pembinaan santri di ponpes.
Harapan untuk Keadilan
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap anak dan lingkungan yang aman bagi para santri. Masyarakat berharap Polresta Banyuwangi dapat menuntaskan kasus ini secara transparan, sekaligus mendorong ponpes untuk lebih memperhatikan pembinaan dan pengawasan internal.
Semoga kejadian serupa tidak terulang, dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga keharmonisan dan keselamatan dalam lingkungan pendidikan agama. (Hariz - Banyuwangi).
Sejak Kamis hingga Kini Minggu 5 Januari 2025 Masih Jadi Perbincangan Tentang Kasus Pengkroyokan Santri, Polresta Banyuwangi terus mendalami insiden tragis pengeroyokan terhadap AR (14), seorang santri asal Buleleng, Bali, yang meninggal dunia setelah dianiaya oleh enam seniornya di Pondok Pesantren Nurul Abror Al-Robbaniyin. Penyidik Satreskrim Polresta Banyuwangi akan segera memanggil pihak ponpes untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait peristiwa memilukan ini.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Rama Samtama Putra, mengungkapkan bahwa upaya penyelidikan ini bertujuan untuk memastikan seluruh aspek penyebab insiden tersebut. "Meski para pelaku sudah ditetapkan sebagai tersangka, kami masih melakukan pendalaman untuk mengetahui apakah ada keterlibatan pihak ponpes dalam kasus ini," ujarnya.
Enam tersangka yang telah diamankan oleh kepolisian adalah HR (17), WA (15), IJ (18), MR (19), S (18), dan Z (18). Kombes Pol Rama memastikan bahwa para tersangka sudah berada dalam tahanan untuk proses hukum lebih lanjut.
"Proses hukum berjalan, namun penyelidikan kami terus berlanjut untuk mendapatkan titik terang. Kami berkomitmen mengungkap seluruh fakta agar tidak ada yang terlewat," tambahnya.
Tragedi yang Mengguncang Banyuwangi
Kasus pengeroyokan ini tidak hanya meninggalkan luka mendalam bagi keluarga korban, tetapi juga menjadi sorotan publik atas pentingnya pengawasan di lingkungan pondok pesantren. Banyak pihak mendesak agar keadilan ditegakkan dan ada pembenahan sistem pembinaan santri di ponpes.
Harapan untuk Keadilan
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya perlindungan terhadap anak dan lingkungan yang aman bagi para santri. Masyarakat berharap Polresta Banyuwangi dapat menuntaskan kasus ini secara transparan, sekaligus mendorong ponpes untuk lebih memperhatikan pembinaan dan pengawasan internal.
Semoga kejadian serupa tidak terulang, dan menjadi pelajaran bagi semua pihak untuk menjaga keharmonisan dan keselamatan dalam lingkungan pendidikan agama. (Hariz - Banyuwangi).
Channel Official
Channel busermediainvestigasi.id
Untuk
mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.
